Pelaku serangan di kota perbatasan Amerika, El Paso, mungkin menulis sebuah manifesto di mana ia menggunakan teori konspirasi yang kontroversial tentang perputaran populasi ras kulit putih sebagai motivasi untuk tindakan teroris. Di Belanda juga, teori omnivision ini mulai berkembang.
Kurang dari setengah jam sebelum Patrick Crusius melepaskan tembakan di El Paso dan melakukan pembantaian menewaskan 22 orang, sebuah manifesto rasis muncul di forum 8chan, mungkin dari tangan pria kulit putih berusia 21 tahun itu.
Crusius berbicara tentang invasi orang Latin dan merujuk pada The Great Replacement, sebuah teori konspirasi ekstrim kanan. Pendukung teori ini menyatakan bahwa populasi kulit putih dalam bahaya nantinya akan digantikan oleh imigran.
Menurut Bart Schuurman, pakar terorisme di Universitas Leiden, filosofi ini bukan masalah Amerika yang unik. Sebelumnya ekstrimisme pihak kanan lebih bersifat nasionalistis, berfokus pada kepercayaan pada keunggulan negara tertentu dan penduduknya, kata Schuurman.Ekstremisme sayap kanan sekarang melintasi perbatasan nasional dan ini tentang orang kulit putih atau Barat yang perlu dilindungi terhadap yang aneh. Mereka adalah Muslim, imigran dan juga Yahudi.
Pakar terorisme mengacu pada serangan terhadap sebuah masjid di Christchurch Selandia Baru di mana 51 Muslim terbunuh dan teroris sayap kanan ekstrim Norwegia Anders Breivik yang membunuh 77 orang pada tahun 2011. Baru-baru ini politisi Jerman Walter Lubcke dibunuh. Kami tidak dapat melihat serangan ini sebagai serangkaian insiden yang terisolasi, mereka saling terkait,” kata Schuurman. The New York Times membuat ikhtisar tentang serangan ekstremis sayap kanan dari 2011 di mana para penyerang saling merujuk dengan cara yang berbeda.
Ideologi ekstrim kanan juga bergema di Belanda, tetapi tentu saja bentuk kekerasannya terbatas, kata Schuurman. Masalahnya lebih besar di Inggris Raya dan Jerman. Belum ada perhatian seperti seharusnya di AS.
Meskipun hakim menjatuhkan hukuman penjara pada tahun 2016 karena serangan teroris terhadap sebuah masjid di Enschede, Schuurman menyatakan bahwa Belanda tidak memiliki masalah dengan terorisme sayap kanan ekstrim. “Serangan itu tampaknya merupakan insiden, tetapi kita harus tetap tajam.