Ole Gunnar Solskjaer percaya bahwa UEFA harus kembali mempertimbangkan mengenai cara mereka menentukan suatu jadwal untuk Liga Champions. Pasalnya Solskjaer mengaku sedikit keberatan mengenai penentuan jadwal yang terkadang dapat merugikan tim yang bermain.
Baru saja bermain melawan West Ham (13/4), setelah memenangkan laga tersebut mereka harus segera mempersiapkan diri untuk pergi ke Camp Nou dalam rangka menyambut leg kedua babak perempat final Liga Champions yang akan diselenggarakan pada tanggal 17/4.
Dengan lawatan tersebut ternyata semakin membuat jadwal The Red Devil kian padat, mereka harus memainkan 3 laga dalam 6 hari. Disisi lain, Manchester City dan Tottenham, memainkan 3 laga dalam delapan hari.
Solskjaer mengaku dirinya tidak mengerti bagaimana keputusan dari jadwal ini.
Keluhan Solskjaer ini sesungguhnya cukup jelas, mengingat MU baru saja menjamu Barcelona pada pertandingan leg pertama (11/4), tetapi mereka langsung memainkan leg kedua (17/4)/ Solskjaer tidak mengerti mengapa leg kedua tersebut bahkan tidak memiliki jeda setidaknya 1 minggu.
Solskjaer mengaku bahwa dirinya berusaha mencari kejelasan itu, dimana tim-tim lain mendapatkan ekstra satu hari. Bahkan dirinya berusaha untuk bertanya kepada Google, Haruskah UEFA mengubah hal tersebut? Jelas 100%.
Tentunya pernyataan Solskjaer mengenai browsingan googlenya tersebut adalah bercanda, tetapi aturan tersebut memang dapat ditemukan. Bahwa secara peraturan yang resmi UEFA, setiap klub harus memainkan jumlah permainan yang sama di kedua leg.
“Pihak UEFA dapat menentukan pertandingan Liga Champions mana yang akan diselenggarakan pada Selasa dan yang mana akan diselenggarakan pada hari Rabu, berdasarkan undian yang relevan.”