Hindari Perilaku Perfeksionis Pada Anak Dari Usia Dini


Dia ingin memakai pakaian yang rapi dan bagus setiap hari. Belum lagi sepatu juga harus sesuai dengan warna pakaian yang dikenakan. Ini hanya sebagian kecil dari perfeksionisme yang ditunjukkan anak-anak. Perfeksionisme adalah kualitas keinginan untuk terlihat sempurna dan terbaik saat Anda bertemu orang lain. Biasanya sifat-sifat seperti itu mudah ditemukan pada seorang publik figur atau model untuk menunjang karir atau pekerjaannya.

Jadi apakah itu baik untuk si kecil?

Kathryn Hatter, pelatih anak dari Amerika, mengatakan bahwa perfeksionisme pada anak tidak selalu buruk. Sifat ini dapat mendorong sikap perfeksionis pada si kecil. Tak hanya dari segi pakaian, sikap perfeksionis ini akan tercermin dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Misalnya, jika dia melakukan sesuatu, dia akan berusaha menjadi yang terbaik dan berbeda dari yang lain.

Manfaat lain dari perfeksionisme itu sendiri adalah dapat membuat anak Anda tidak percaya diri dan mudah menyerah. Menurut Kathryn, perfeksionis tidak mudah puas dengan satu pencapaian yang telah diraih. Dan jika mereka merasa gagal, mereka akan berjuang dan bahkan terkadang melupakan hal-hal sederhana seperti makan, mandi, dan buang air besar. Hal ini semata-mata demi kesempurnaan dalam bekerja.

Perfeksionisme sebenarnya jarang terjadi, karena tidak semua orang bisa memilikinya. Kathryn menambahkan bahwa hanya orang-orang dengan rasa aktivitas yang baik yang perfeksionis. Sebenarnya sikap perfeksionis tidak perlu dijauhi atau dihilangkan oleh anak kalian karena bisa menjadi modal penting untuk membangun karakter diri yang lebih baik. Anda hanya perlu menguasai kualitas-kualitas ini agar tidak berlebihan. Sifat perfeksionis yang berubah menjadi sikap pada anak Anda bisa membuatnya arogan dan individualistis. Ia akan enggan bergaul dengan orang yang menurutnya tidak sekelas. Meskipun sikap ini tidak disukai oleh masyarakat, namun dapat berdampak negatif pada kehidupan sosial mereka. Batasi semua yang diinginkan si kecil. Beri dia wawasan bahwa kesempurnaan dicapai secara bertahap. Tidak ada kesempurnaan yang abadi dalam hidup karena pada akhirnya setiap orang akan bersatu dan saling membutuhkan.